Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Hal yang Harus Diketahui tentang Jerawat di Area Vagina

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Miss V
Ilustrasi Miss V
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika kamu pernah menemukan benjolan di sekitar daerah vagina, otomatis menganggapnya kamu memiliki infeksi menular seksual. Tetapi tidak perlu khawatir atau langsung mengambil kesimpulan. Kadang-kadang, itu mungkin hanya kasus jerawat vulva.

Baca juga: Ketahui 5 Sebab dan Cara Mengatasi Gatal pada Vagina

Sebagai dokter kulit bersertifikat di Amerika Serikat, Tsippora Shainhouse, MD, FAAD, mengatakan secara umum, jerawat berkembang karena kombinasi dari empat faktor. “Produksi sebum berlebih atau minyak, yang biasanya berkaitan dengan hormon, hiperkeratinisasi folikuler, yang merupakan dari keratin di folikel / pori-pori, bakteri pada kulit, dan respon peradangan pada kulit untuk semua hal di atas,” ujarnya kepada Bustle.

Jerawat vulva, yang juga kadang-kadang disebut jerawat vagina, adalah hal yang wajar Faktanya, Dr. Shainhouse mengatakan bahwa sangat umum untuk mengembangkan setidaknya satu atau dua lesi yang pernah ada dalam hidup Anda. "Saya bisa melihat tiga pasien dalam sehari mengalaminya," katanya.

Sama seperti jenis jerawat lainnya, jerawat vulva muncul seperti benjolan merah pada kulit yang terasa gatal, tidak nyaman hingga tidak terasa sakit. Bedanya, jerawat vulva biasanya muncul sebagai folliculitis (folikel rambut yang meradang), abses diskrit, atau kondisi kulit yang lebih serius dan langka yang disebut hidradenitis suppurativa, atau  benjolan yang bertahan lama di bawah kulit. Meski tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa hal yang harus diketahui semua wanita tentang jerawat vulva itu.

#1. Menyebabkan radang
Peradangan diketahui mempengaruhi tubuh dalam beberapa cara berbeda. Meskipun ada banyak penyebab jerawat vulva, radang folikel rambut adalah yang utama. "Kadang-kadang, sel-sel kulit dan keratin menumpuk di folikel, yang menyebabkan tersumbatnya pembukaan," kata Dr. Shainhouse. Ketika ini terjadi, dapat menyebabkan komedo di daerah vulva.

#2. Pilihan pakaian dapat meningkatkan risiko jerawat vulva
Ada jenis kain yang lebih ramah dengan vagina. Misalnya saat menggunakan bahan pakaian dalam nilon dan berkeringat dapat menyebabkan iritasi dan peradangan. “Setelah olahraga dan tetap memakai pakaian saat berkeringat dapat menyebabkan benjolan merah muda, dan ketika dikombinasikan dengan bakteri kulit atau ragi, ini dapat menyebabkan jerawat berwarna merah muda atau nanah di sekitar rambut," katanya. Kamu dapat menggantinya dengan pakaian dalam berbahan katut, dan apstikan mengganti pakaian atau legging setelah berolahraga.

#3. Sabun antibakteri dapat jadi pilihan
Vagina dapat membersihkan dengan sendirinya dan rentan iritasi jika  menggunakan sabun atau cairan yang harum. Namun untuk membantu mengatasi jerawat, Dr. Shainhouse mengatakan kamu dapat mempertimbangkan menggunakan sabun anti bakteri atau benzoil peroksida. Tapi pastikan untuk tetap menggunakannya pada vulva dan area luar, tidak di dalam vagina itu sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#4. Jerawat vulva juga bisa menjadi abses
Menurut Dr. Shainhouse abses area yang bengkak di dalam jaringan tubuh yang berisi nanah yang berkembang di dasar folikel. Biasanya terasa sakit dan benar-benar tidak boleh melakukan apa pun untuk memerasnya kecuali kulit yang terlalu melar cukup tipis hingga pecah. Seperti folikulitis, ini dapat disebabkan karena gesekan pakaian dalam atau bantalan, atau menarik rambut dari perawatan. Ia bahkan bisa terjadi sebagai infeksi bakteri sekunder.

Selanjutnya, jerawat jadi abses tidak dapat dicegah

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Pakar dalam Memilih skincare yang Aman

11 menit lalu

Ilustrasi wanita merawat kulit. Freepik.com/Senivpetro
Saran Pakar dalam Memilih skincare yang Aman

Pakar membagi tips cara memilih obat perawatan kulit atau skincare yang mengandung bahan yang aman digunakan bagi kulit.


Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

3 jam lalu

Ilustrasi produk perawatan kulit. Freepik.com
Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

6 hari lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum di pergelangan tangan. Freepik.com/Freepic.diller
5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.


7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

7 hari lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum di pergelangan tangan. Foto: Freepik.com/Lifestylememory
7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.


Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

7 hari lalu

Threadlift dapat mengencangkan kulit wajah yang kendur dan meremajakan kulit serta merangsang produksi kolagen/Foto: Doc. Derma Express
Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.